Menjelang usia paruh baya, salah
satu perubahan fisik yang paling menonjol adalah bertambahnya jumlah
lemak yang tertimbun di dalam tubuh. Maka, tak heran jika banyak
dijumpai orang-orang paruh baya yang mulai menonjol perutnya.
Pemicu perut buncit bukan hanya disebabkan oleh banyak mengkonsumsi lemak. Nyatanya, menghindari lemak saja tak cukup aman untuk menyelamatkan diri dari perut yang makin membuncit.
Pemicu perut buncit bukan hanya disebabkan oleh banyak mengkonsumsi lemak. Nyatanya, menghindari lemak saja tak cukup aman untuk menyelamatkan diri dari perut yang makin membuncit.
"Pada tahun 1980 an, survei
di Amerika menunjukkan bahwa sebanyak 30% orang mengalami kegemukan.
Maka mulai maraklah produk-produk diet. Tapi nyatanya, jumlah penduduk
Amerika yang mengalami kegemukan bertambah mejadi 60% pada tahun 2010.
Kenaikan itu disebabkan karena banyak mengkonsumsi makanan kaya gula,
tepung, roti dan kue. Konsumsi ini diperkuat lagi oleh sugesti iklan di
media," kata dr Phaidon L Toruan, dokter dan trainer hidup sehat
seperti diwawancari detikHealth, Rabu (16/5/2012).
Untuk menghindari perut buncit, dr Phaidaon menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
Untuk menghindari perut buncit, dr Phaidaon menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Kurangi karbohidrat sederhana
Sebaiknya mulai beralih dari mengkonsumsi karbohidrat sederhana ke karbohidrat kompleks yang banyak mengandung serat.
Sebaiknya mulai beralih dari mengkonsumsi karbohidrat sederhana ke karbohidrat kompleks yang banyak mengandung serat.
Misalnya menganti beras putih dengan beras merah, mengganti mie instan dengan spaghetti, mengganti bubur dengan oatmeal dan mengganti roti dengan ubi.
2. Jangan menyepelekan buah
Jadikan buah sebagai makanan utama dan sebaiknya dikonsumsi sebanyak 3 kali sehari. Buah banyak mengandung nutrisi yang tak kalah dengan karbohidrat.
Namun jangan mengganti buah asli dengan mengkonsumsi jus buah dalam kemasan karena kandungan nutrisinya sudah sangat berbeda. Jus dalam kemasan juga banyak ditambahi gula.
3. Hindari gorengan
Pada dasarnya semua proses memasak makanan baik dilakukan, kecuali menggoreng. Sebab, makanan gorengan dapat memicu peradangan dan membuat lemak manjadi mudah diserap tubuh.
Jika ingin menggoreng, pastikan makanan hanya ditumis dengan nyala api yang sedang atau kecil. Untuk mengurangi lemak trans, ganti minyak goreng dengan minyak zaitun dan minyak canola.
4. Batasi makanan manis
Orang banyak menyukai gula karena menyebabkan rasa nyaman di otak sehingga membuatnya ingin memakan makanan manis lagi.
Makanan manis memaksa tubuh memompa insulin sehingga tubuh kelebihan glukosa dan memicu penimbunan lemak.
5. Perbanyak olahraga
Banyak orang menghindari olahraga karena pada dasarnya 80% insting manusia itu menghindari sengsara dan 20% mencari kesenangan.
Orang juga banyak beranggapan bahwa olahraga harus dilakukan di lapangan, padahal tidak. Menjadwalkan olahraga akan membakar banyak lemak dan kalori.
6. Jangan kurang tidur
Sebenarnya kurang tidur tidak berakibat langsung pada pertambahan berat badan. Pertambahan berat badan di sini diakibatkan karena orang cenderung banyak makan sebagai kompensasi dari kekurangan tidur.
Artinya, orang yang kurang tidur membutuhkan energi ekstra sehingga banyak memakan makanan berlebih yang berujung pada kegemukan.