Dikala malas melanda? Tetaplah sibuk. Ingin santai di kantor?
Pura-pura sibuk saja. Pasalnya banyak keuntungan yang bisa didapat dari
pada terlihat tak ada kerjaan atau bermalas-malasan. Selain tampak
antusias terhadap pekerjaan, terlihat sibuk bisa membuat atasan
terpesona pada Anda. Psst, apalagi bagi Anda si penghuni kantor baru
yang belum banyak dapat limpahan pekerjaan. Bagaimana caranya? Berikut
sedikit tips cerdik agar terlihat sibuk di kantor :
Apapun alasan yang membuat Anda sedang tidak mood bekerja, usahakan
untuk tetap berteman baik dengan benda yang satu ini. Kegiatan memainkan
mouse atau mengetik merupakan cara cerdik yang mengindikasikan kalau
Anda sedang sibuk. Gunakan saja chatting, membalas email masuk, main
game, atau membuka situs yang diinginkan. Usahakan tidak menggunakan
ponsel karena Anda hanya akan terlihat sibuk SMS-an atau ber BBM-an.
Satu lagi, biarkan ponsel menggunakan nada getar (vibration) agar Anda
bisa menyortir telepon yang kurang penting.
2. Atur Posisi.
Main laptop juga tak cukup efektif bila tidak diikuti dengan posisi dan
ekspresi yang pas. Seperti bersandar di bangku atau tertawa setelah
membaca status seorang teman bukanlah langkah yang tepat. Jadi, tetaplah
monitor dengan wajah serius. Sebisa mungkin pendam dalam-dalam
keinginan untuk tertawa. Begitu pun dengan sikap duduk. Duduk tegap
merupakan posisi terbaik. Sesekali kerutkan kening. Dengan begini,
atasan akan melihat Anda sedang bekerja secara serius. Namun, perlu
diperhatikan letak layar laptop, apakah atasan mudah melihat pekerjaan
Anda. Untuk menyiasatinya, biarkan aplikasi word atau excel terbuka.
Jadi, saat bos menghampiri, tinggal klik saja aplikasi tersebut sebagai
active window.
3. Biarkan Meja Terlihat Penuh.
Jangan biarkan tumpukan dokumen atau kertas terbuang percuma, sisakan
untuk memenuhi meja kerja. Biarkan pulpen, flashdisk, atau buku bacaan
juga tergeletak disana. Lebih seru lagi kalau sampai ada yang terjatuh
di lantai, uppss! Anda akan terlihat super sibuk, apalagi jika diikuti
dengan dua langkah sebelumnya. Meja kerja yang terlalu kosong dan rapi
memberikan kesan kalau Anda punya banyak waktu untuk membersekan meja.
Jadi, buatlah sedikit berantakan.
4. Menunda Makan Siang.
Tak ada salahnya berkata “menyusul” saat teman-teman Anda mengajak
makan siang. Tak perlu berlama-lama, sepuluh menit sudah cukup untuk
menunda makan siang. Katakan kalau Anda sedang tanggung dalam
mengerjakan laporan. Lakukan saat bos ada di kantor. Kalau tidak. Lebih
baik on time. Mendahulukan pekerjaan dan menunda sebentar makan siang
memang menandakan kalau Anda sangat focus pada pekerjaan. Tapi kalau
sampai lupa makan, bisa-bisa malah tak dianggap tak menyayangi diri
sendiri. Nah, sediakan saja camilan sehat untuk mengganjal perut.
5. Terburu-buru.
Tunjukkan semangat kerja Anda di depan rekan dan atasan dengan terus
tampil berenergi, seperti mengetik dengan cepat (walaupun hanya sekedar
chatting), mempercepat langkah kaki, dan terlihat tak ingin diganggu.
Begitu pun saat menuju kantin untuk makan siang, sesekali makanlah lebih
cepat dari biasanya dan pamit untuk ke kantor duluan. Bilang saja kalau
Anda harus menelepon klien (padahal menelepon si dia). Tapi jangan
terlalu sering ya, jika tak ingin terasing dari rekan kerja lain.
Pergaulan tetap penting, demi mendapatkan lingkungan kerja yang nyaman.
6. Bawalah Dokumen.
Membawa dokumen walau hanya beberapa lembar kertas hasil laporan atau
buku catatan, membuat Anda seakan sedang menuju rapat atau sibuk
menyelesaikan pekerjaan. Lalu, sibukkan diri dengan membacanya
berulang-ulang seakan Anda sedang mengecek hasil laporan. Jangan lupa,
untuk memanfaatkan kertas post it. Tulislah semua pekerjaan yang harus
Anda selesaikan berserta dengan kalimat-kalimat penyemangat. Biarkan ia
menempel walau sudah selesai. Selain terlihat sibuk dan rajin, ini bisa
menjadi cara agar tak ada laporan yang lupa untuk dibuat.
7. Atus Jadwal Lembur.
Jangan sampai deh cap “Ms. Tanggo” atau “Mr. Tanggo” diberikan untuk
Anda. Jam pulang teng, langsung go. Sesekali lebih bisa berguna lho demi
kelancaran karir. Pasalnya, lembur menandakan kalau Anda rela berkorban
dem perusahaan, betah di kantor, atau malah dianggap cinta pada
pekerjaan. Karyawan seperti ini biasanya akan lebih diperhatikan
dibanding mereka yang hnya mendahulukan pulang on time. Namun, jika
kondisi yang Anda rasakan malah sebaliknya, yaitu lebih banyak lembur,
sudah pasti Anda tak perlu susah-susah berpura-pura agar terlihat sibuk,
bukan? Kalau begitu, aturlah kapan waktunya pulang on time. Anda berhak
untuk itu. Tetap semangat ya!