Penangkapan Yunita alias Keyko (27), membuat heboh kalangan dunia malam.
Keyko diduga sebagai mucikari besar dengan 'ayam' atau gadis mencapai
2.600 orang. Pelanggannya bervariasi, dari pengusaha hingga pejabat.
"Dia kami kejar selama empat hari dan berhasil kami tangkap di Bali," terang Kanit Jatanum Polrestabes Surabaya, Iptu Iwan Hari P, Senin (10/9).
Keyko menjalankan aksinya di Jakarta, Surabaya, Bali, Semarang dan beberapa kota lain. Wanita yang dijajakannya bukan wanita sembarangan. Minimal wanita itu berprofesi sebagai sales promotion girl (SPG), banyak juga yang model atau gadis-gadis cantik yang doyan nongkrong di tempat dugem. Tarif paling murah berkisar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. Keyko sendiri mendapat bagian 25 persen.
"Cara menawarkannya melalui foto. Kalau mereka nggak cocok atau kalau saya nggak punya stok perempuan ya saya carikan ke teman-teman GM (germo) saya yang lain. Di Surabaya sendiri saya dibantu 10 orang GM," terang dia.
Menurut pengakuannya, banyak pejabat di negeri ini yang memesan 'ayam' kepada dirinya. Namun Keyko enggan menyebut nama pejabat yang jadi pelanggannya itu. Yang pasti mulai dari pejabat tingkat bupati hingga pejabat negara ada yang menjadi langganan tetapnya.
"Yang pesan macam-macam, pelanggan saya ada juga dari kalangan pejabat dari Jakarta, Surabaya dan beberapa kota lain. Mereka (para pejabat) pesan lewat telepon. Kalau pejabat yang di Jakarta dan cocok dengan foto cewek yang ada di Surabaya, baru saya antar ke Jakarta," aku Keyko kepada penyidik, Senin (10/9) di Mapolrestabes Surabaya.
Untuk mengelabui polisi, Keyko hidup berpindah-pindah. Dia sempat tinggal di Surabaya, Bali, hingga Jawa Barat. Keyko pun leluasa membangun kerajaan bisnisnya. Di setiap kota dia punya germo, lalu ada subgermo lagi di bawahnya.
Data yang dihimpun di Polrestabes Surabaya menyebut, setiap kota ada seorang sub GM yang membawahi PSK-PSK. Di Surabaya, ada sekitar 790 PSK, Malang 50 PSK, Semarang, Jawa Tengah 400 PSK, Banjar, Kalimantan sekitar 125 PSK dan Jakarta sebanyak 500 PSK serta ribuan PSK yang tersebar di beberapa kota lain di tanah air.
Setelah pengembangan kasus, polisi menciduk empat germo andalan Keyko. Germonya pun ternyata bukan orang sembarangan. Salah satu germo kepercayaan Keyko bernama Nonik (27). Nonik bukan wanita yang miskin. Suaminya pengusaha di Jakarta. Dia pun tinggal di apartemen. Tak hanya menjadi germo, Nonik pun kerap melayani laki-laki. Semua aksinya ini dilakukan tanpa sepengetahuan suami yang hanya pulang pada akhir pekan.
Keyko akan dijerat dengan Pasal 506 KUHP jo 296 KUHP, Pasal 2 dan Pasal 8 Undang-Undang RI No 21 tahun 2007 tentang tindak pidana perdagangan manusia alias trafficking. Dia terancam hukuman penjara 10 tahun.
Entah apa bisnis esek-esek ini akan ikut mati jika Keyko dipenjara.
Foto "ayam" mami :
"Dia kami kejar selama empat hari dan berhasil kami tangkap di Bali," terang Kanit Jatanum Polrestabes Surabaya, Iptu Iwan Hari P, Senin (10/9).
Keyko menjalankan aksinya di Jakarta, Surabaya, Bali, Semarang dan beberapa kota lain. Wanita yang dijajakannya bukan wanita sembarangan. Minimal wanita itu berprofesi sebagai sales promotion girl (SPG), banyak juga yang model atau gadis-gadis cantik yang doyan nongkrong di tempat dugem. Tarif paling murah berkisar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. Keyko sendiri mendapat bagian 25 persen.
"Cara menawarkannya melalui foto. Kalau mereka nggak cocok atau kalau saya nggak punya stok perempuan ya saya carikan ke teman-teman GM (germo) saya yang lain. Di Surabaya sendiri saya dibantu 10 orang GM," terang dia.
Menurut pengakuannya, banyak pejabat di negeri ini yang memesan 'ayam' kepada dirinya. Namun Keyko enggan menyebut nama pejabat yang jadi pelanggannya itu. Yang pasti mulai dari pejabat tingkat bupati hingga pejabat negara ada yang menjadi langganan tetapnya.
"Yang pesan macam-macam, pelanggan saya ada juga dari kalangan pejabat dari Jakarta, Surabaya dan beberapa kota lain. Mereka (para pejabat) pesan lewat telepon. Kalau pejabat yang di Jakarta dan cocok dengan foto cewek yang ada di Surabaya, baru saya antar ke Jakarta," aku Keyko kepada penyidik, Senin (10/9) di Mapolrestabes Surabaya.
Untuk mengelabui polisi, Keyko hidup berpindah-pindah. Dia sempat tinggal di Surabaya, Bali, hingga Jawa Barat. Keyko pun leluasa membangun kerajaan bisnisnya. Di setiap kota dia punya germo, lalu ada subgermo lagi di bawahnya.
Data yang dihimpun di Polrestabes Surabaya menyebut, setiap kota ada seorang sub GM yang membawahi PSK-PSK. Di Surabaya, ada sekitar 790 PSK, Malang 50 PSK, Semarang, Jawa Tengah 400 PSK, Banjar, Kalimantan sekitar 125 PSK dan Jakarta sebanyak 500 PSK serta ribuan PSK yang tersebar di beberapa kota lain di tanah air.
Setelah pengembangan kasus, polisi menciduk empat germo andalan Keyko. Germonya pun ternyata bukan orang sembarangan. Salah satu germo kepercayaan Keyko bernama Nonik (27). Nonik bukan wanita yang miskin. Suaminya pengusaha di Jakarta. Dia pun tinggal di apartemen. Tak hanya menjadi germo, Nonik pun kerap melayani laki-laki. Semua aksinya ini dilakukan tanpa sepengetahuan suami yang hanya pulang pada akhir pekan.
Keyko akan dijerat dengan Pasal 506 KUHP jo 296 KUHP, Pasal 2 dan Pasal 8 Undang-Undang RI No 21 tahun 2007 tentang tindak pidana perdagangan manusia alias trafficking. Dia terancam hukuman penjara 10 tahun.
Entah apa bisnis esek-esek ini akan ikut mati jika Keyko dipenjara.
Foto "ayam" mami :
sumber