Dalam
hadits-hadits Rasulullah banyak dijumpai penjelasan berbagai
amalan-amalan yang bisa memasukkan seseorang ke dalam surga. Sebaliknya,
kita juga mendapatkan hadits yang bisa menjauhkan seseorang dari
surga, dengan berbagai bentuk ancaman. Diantara ancaman bagi pelaku
kemaksiatan adalah dia tidak akan mencium bau surga.
Seandainya bau surga saja dia tidak dapatkan, apakah dia akan masuk surga? Dan alangkah banyaknya amalan yang diancam dengan ancaman ini, Berikut beberapa penjelasan dari kemaksiatan yang dapat menghalangi seseorang dari bau surga...
Seandainya bau surga saja dia tidak dapatkan, apakah dia akan masuk surga? Dan alangkah banyaknya amalan yang diancam dengan ancaman ini, Berikut beberapa penjelasan dari kemaksiatan yang dapat menghalangi seseorang dari bau surga...
1. MENASABKAN DIRI KEPADA SELAIN BAPAKNYA
Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda, “Barangsiapa menasabkan diri kepada selain bapaknya, dia tidak akan mencium bau surga dan sesungguhnya bau surga bisa didapati pada jarak perjalanan 70 tahun.” (HR.Ahmad, dishahihkan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah 2307)
2. MENYEMIR RAMBUT DENGAN WARNA HITAM
"Ketika Nabi صلی الله عليه وسلم melihat kepala dan jenggot Walid ash-Shiddiq seperti pohon Tsaghomah berwarna putih, maka beliau bersabda,
غَيِّرُوْا هذَا بِشَيْءٍ وَاجْتَنِبُوْا السَّوَادَ
"Rubahlah (warna) rambut ini dengan sesuatu dan jauhilah warna hitam."
(HR. Muslim, bab pakaian (2102) )
Dalam riwayat lain:
"Dan jauhilah warna hitam darinya."
Kemudian hadits Ibnu Abbas, yang diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Daud dan an-Nasai dengan sanad yang shahih dari Ibnu Abbas رضي الله عنه, bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda,
يَكُوْنُ قَوْمٌ فيِ آخِرِ الزَّمَانِ يَخْضِبُوْنَ بِالسَّوَادِ كَحَوَاصِلِ اْلحَمَامِ لاَ يَرِيْحُوْنَ رَائِحَةَ اْلجَنَّةِ
"Kelak pada akhir zaman akan muncul kaum yang menyemir ram-butnya dengan warna hitam seperti tembolok burung merpati, mereka tidak akan mencium bau harum surga."
(HR. Abu Dawud, bab bepergian (4212); an-Nasai, bab perhiasan (5075); Ahmad (2466))
3. WANITA BERPAKAIAN TAPI TELANJANG
Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda, “Dua golongan termasuk ahli neraka saya belum pernah melihatnya, suatu kaum memegang cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk mencambuki manusia dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, sesat dan menyesatkan, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk Surga juga tidak akan mencium baunya, sesungguhnya bau Surga itu tercium dari jarak sekian dan sekian" [Hadits Riwayat Muslim]
4. MEMBUNUH KAFIR YANG TIDAK HALAL DIBUNUH
Perlu diketahui bagi kita semua, bahwa orang kafir ada beberapa macam yaitu
- Kafir Harbi, yang memerangi kaum muslimin
- Kafir Mu’ahad, yang memiliki perjanjian dengan kaum muslimin,
- Kafir Dzimmi, yang tunduk di bawah kekuasaan kaum muslimin,
- Dan Kafir musta’min, yang mencari perlindungan keamanan dari kaum muslimin.
Dan diantara keempat kafir di atas, HANYA KAFIR HARBI YANG BOLEH DIPERANGI DAN HALAL DARAHNYA UNTUK DIBUNUH KAUM MUSLIMIN!! Selain dari kafir Harbi, HARAM DIBUNUH!! Bahkan ada ancaman bagi orang yang membunuhnya.
Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda,
”Barangsiapa membunuh seseorang dari ahlu dzimmah, maka dia tidak akan mendapatkan baunya surga padahal baunya surga bisa didapati dari perjalanan 70 tahun.” (HR.Ahmad & Nasa’i, lihat shahihul Jami’ no. 6448)
5. ISTRI YANG MEMINTA CERAI TANPA ALASAN YANG DIBENARKAN SYARI’AT
Rasulullah صلی الله عليه وسلمbersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَاَلَتْ زَوْجَهَا الطَّلاَقَ مِنْ غَيْرِ بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ
"(Wanita mana saja yang meminta perceraian dari suaminya tanpa alasan yang benar, maka haram baginya bau surga)". (HR.Abu Dawud,Tirmidzi, Ibnu Majah, lihat Shahihul Jami’ no.2706)
Perceraian, bila terjadi tanpa alasan-alasan syar'i, berarti hanya mengada-ada dan sekedar mempermainkan. Ini bisa menimbulkan kerusakan bagi kehidupan, yang tentunya ditentang oleh Islam. Dimanakah orang-orang yang sudi memikirkan akibat-akibat buruk pasca perceraian? Siapakah yang mau memikirkan nasib anak-anaknya setelah kedua orang tuanya bercerai? Apakah dosa dan kesalahan anak-anaknya sehingga harus menangung beban sehingga "kehilangan" salah satu dari orang tuanya sehingga tidak lagi mendapatkan bimbingan dan kasih sayang dengan sepenuhnya?
Ketahuilah, bahwa thalaq termasuk peristiwa yang sangat disenangi oleh setan. Imam Muslim meriwayatkan, yang artinya:
"Sesungguhnya iblis meletakkan kerajaannya di atas air. Lantas, mengutus pasukan-pasukannya. Prajurit yang paling dekat dengannya, ia adalah yang paling besar fitnahnya. Kemudian salah satu dari mereka datang untuk melaporkan: "Aku telah melakukan ini dan itu!" Maka Iblis berkomentar: "Engkau tidak melakukan apa-apa!" Selanjutnya yang lain datang seraya berkata: "Tidaklah aku tinggalkan (anak Adam) sampai aku pisahkan dirinya dengan istrinya," maka Iblis mendekatkannya seraya berseru: "Bagus benar dirimu". [HR Muslim, 2813].
6. MEMPELAJARI ILMU AGAMA UNTUK MENDAPATKAN DUNIA
Rasulullah صلی الله عليه وسلمbersabda,
"Artinya : Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu dengan mengharap wajah Allah, tidaklah ia mempelajarinya melainkan untuk memperoleh harta dunia, dia takkan mendapatkan harumnya bau surga di hari kiamat." [Dikeluarkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang hasan}.
Dan dikeluarkan pula oleh Turmudzi dengan sanad yang di dalamnya ada kelemahan, dari Rasulullah صلی الله عليه وسلم beliau bersabda.
"Artinya : Barangsiapa menuntut ilmu dengan maksud untuk membantah ulama, atau mengumpulkan orang-orang bodoh atau memalingkan wajah-wajah manusia kepada-Nya, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam neraka.". (HR.Tirmidzi)
Itulah
beberapa pelanggaran yang pelakunya diancam tidak akan mencium baunya
surga. Dan perlu dipahami bahwa ancaman semacam ini dan yang
semisalnya, bukan berarti pelakunya akan kekal selama-lamanya di
neraka. Karena nash-nash ancaman seperti ini bisa mengandung 2
kemungkinan:
- Pelakunya tidak akan mendapat bau surga selama-lamanya dan ini berlaku jika pelakunya sampai pada derajat kekafiran.
- Tidak akan mendapat bau surga pertama kali, akan tetapi dia disiksa dulu di Neraka sesuai dosa dan kemaksiatan yang dilakukannya kemudian pada akhirnya dia akan dimasukkan ke surga, selama masih ada keimanan dalam hatinya
- Pelakunya tidak akan mendapat bau surga selama-lamanya dan ini berlaku jika pelakunya sampai pada derajat kekafiran.
- Tidak akan mendapat bau surga pertama kali, akan tetapi dia disiksa dulu di Neraka sesuai dosa dan kemaksiatan yang dilakukannya kemudian pada akhirnya dia akan dimasukkan ke surga, selama masih ada keimanan dalam hatinya
saya bukan berdakwah gan, saya bukan ustadz apalagi alim ulama..
saya hanya ingin bebagi gan.
sumber : Al-Firqah An-Najiyah